Minggu, 02 Januari 2011

Peningkatan Ekonomi Yang Semu

Pada tahun 2009 Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa cadangan devisa negara ini meningkat, diperkirakan sebesar US$ 51,639 akan tetapi salah satu penyebab kenaikan dan penurunan cadangan devisa adalah pembayaran dan pinjaman luar negeri. BI mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi situasi terburuk pada krisis globalisasi 2009-2010. Mayoritas cadangan devisa berasal dari pinjaman. Penambahan tersebut berasal dari hasil penerbitan global medium term notes (GMTN). Dengan penambahan cadangan devisi diperkirakan cukup untuk menjaga stabilitas rupiah jika terjadi gejolak.

Terkadang kita terlalu terpikat dan terpukau dengan perkataan pemerintah bahwa cadangan devisa negara ini telah mengalami peningkatan akan tetapi kita tidak mengetahui dari mana cadangan tersebut berasal. Secara garis besar perekonomian makro kita baik tetapi itu hanya berasal dari emas, batu bara, gas alam, minyak bumi, serta lainnya. Dan itu tidak baik, yang dikuras adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Contoh Cina, ekonomi mereka meningkat bukan karena pengerukan sumber daya alam tetapi melalui industrialisasi.

Boleh dikatakan bahwa perekonomian kita meningkat, cadangan kita meningkat adalah semu. Masyarakat diiming-imingi dengan angka-angka tetapi realitas lapangan yang terjadi sungguh berbeda. Angka kemiskinan 2010 tidak jauh berbeda dengan 2009 yaitu sekitar 14,15% yaitu sekitar 32,51 juta jiwa. Pengangguran tidak jauh berbeda, 2010 diperkirakan masih berada pada kisaran 10%  sementara target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5%, ini tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja usia produktif.

sumber:
http://www.mail-archive.com/forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com/msg77644.html
http://www.antaranews.com/berita/1260211179/bps-angka-kemiskinan-2010-tidak-banyak-berubah-dari-2009
http://economy.okezone.com/read/2010/02/26/20/307347/2010-angka-kemiskinan-diprediksi-turun-jadi-13-5
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=65999:2010-pengangguran-di-indonesia-masih-10&catid=18:bisnis&Itemid=95

Tidak ada komentar:

Posting Komentar